Simulasi pemadaman kebakaran
berlanjut lagi, Kamis 18 Februari 2016. Setelah diadakan pelatihan di salah
satu titik aman berkumpul, kali ini simulasi pemadaman kebakaran dilakukan di
ruangan instalasi rekam medis secara langsung. Adapun beberapa persiapan yang
dilakukan adalah :
1. Mengingatkan kembali siapa petugas yang memiliki
peran sesuai dengan ketetapan K3 RS
2. Menentukan letak atau posisi dari kebakaran itu
sendiri
3. Berdoa, itu adalah sesuatu yang harus selalu ada
dalam setiap kegiatan yang kita lakukan
Petugas registrasi sedang
melakukan pendaftaran pasien lama, tiba-tiba terlihat asap dari dalam. Petugas memastikan
dari mana asap itu berasal dan tiba-tiba terdengar teriakan lantang “Red Code…. Red Code….. Red Code”. Sambil berteriak petugas yang mendapati
sumber api ini berusaha mencari APAR terdekat dan memadamkan api.
Dr. Dharma Kerti sebagai kepala
Instalasi Rekam Medis langsung menghubungi pihak keamanan dan langsung
menghubungi direktur utama RSUP Sanglah Denpasar memberitahukan terjadi Red Code di Instalasi Rekam Medis.
Petugas yang bertugas memakai helm putih, segera melakukan jobdish yang sudah mereka ketahui semua. Mereka langsung melakukan evakuasi terhadap rekam medis dan berkas-berkas penting lainnya. Petugas menghimbau kepada rekan-rekan semua untuk membentuk garis lurus dan membantu melakukan evakuasi. Rekam medis berusaha dikeluarkan dari instalasi rekam medis ke tempat aman berkumpul terdekat dengan cara di oper dari satu teman ke teman lainnya.
Helm biru sebagai petugas evakuasi, berusaha mengevakuasi pegawai yang sedang sakit atau yang tidak memungkinkan untuk membantu proses evakuasi, petugas helm biru juga berusaha mengevakuasi pasien-pasien yang berada disekitar instalasi, berusaha menunjukan jalan ke tempat aman berkumpul.
Petugas yang bertugas untuk menyelamatkan alat-alat, langsung memakai helm kuning dan berusaha mengamankan alat-alat berharga yang ada di instalasi rekam medis, seperti CPU. Sebisa mungkin mereka membawa CPU yang bias dibawa keluar, karena CPU adalah alat penyimpanan yang utama di instalasi kami, rekam medis.
Petugas dengan tugas membantu kegiatan pemadaman yaitu yang memakai helm merah, langsung beraksi untuk berusaha memadamkan api dengan mencari APAR dan meminimalisir resiko dari kebakaran dengan cara memadamkan semua aliran listrik yang ada di dalam Instalasi.
Melihat hal ini, semua pegawai RSUP Sanglah yang berada disekitar Instalasi Rekam Medis berusaha untuk membantu proses evakuasi ini. Tentu saja pegawai yang membantu kegiatan ini harus memiliki keyakinan bahwa dia mampu dan sehat. Itu adalah factor utama apabila kita akan membantu proses pemadaman kebakaran.
MENUNDUK adalah ahal yang sangat dianjurkan apabila terjadi kebakaran. Berjalan dengan cara merunduk adalah kegiatan yang diharapkan meminimalisir terjadinya keracunan yang disebabkan oleh asap. Karena menurut penelitian, korban yang terjadi dari akibat kebakaran sebagian besar terjadi bukan karena terbakar, melainkan lemas karena kehabisan oksigen. Asap akan merusaha memenuhi seluruh ruangan yang terbakar, asap akan memenuhi sisi atas dari ruangan terlebih dahulu, hal ini karena asap memiliki masa yang ringan, sehingga mereka cenderung menuju atas.
Setelah semua teratasi, kita semua berkumpul dan mendapatkan penjelasan dari Ibu Direktur Utama RSUP Sanglah. Beliau member sedikit masukan dan apresiasi terhadap simulasi yang sudah kita lakukan, karena kita dapat melakukan simulasi ini dengan penuh semangat damn benar-benar menganggap ini adalah kejadian yang nyata, bukan hanya sekedar simulasi.